Konfigurasi EoIP di Mikrotik

Konfigurasi EoIP di Mikrotik

A. Pengertian

Ethernet Over IP (EoIP) adalah sebuah protokol mikrotik berbasis tcp/ip yang memungkinkan kita untuk membangun sebuah Jaringan Tunnel antar perangkat Mikrotik. EoIP tunnel sering sekali di implementasikan untuk menghubungkan antara kantor pusat dan cabang agar dapat saling terinterkoneksi. Dengan begitu, antar site tersebut dapat saling bertukar informasi, file sharing ataupun mendukung kebutuhan bisnis lainnya.EoIP merupakan protokol proprietary MikroTik (support juga di linux tetapi harus di-compile manual). Interface EoIP dianggap sebagai sebuah interface ethernet. Jika bridge mode diberlakukan pada EoIP tunnel maka semua protocol yang berbasis ethernet akan dapat berajalan di bridge tersebut. Fungsi dari Eoip ini adalah secara transparans bisa melakukan bridge ke network remote. Maksimum jumlah tunnel yang dapat dibuat EOIP tunnel adalah 65535.


B. Latar Belakang

Keuntungan EoIP
  1. Komunikasi jarak jauh layaknya dalam satu jaringan.
  2. Lebih efisien dan hemat biaya jika dibandingkan membuat sebuah link fiber optic, ataupun radio link.
  3. Aman, karena jalur data dialirkan pada jalur tunnel sehingga tidak melewati routing di internet.

C. Alat dan Bahan

- Winbox
- 2 buah Mikrotik
- 2 buah kabel Crossover
- PC/laptop
- Jaringan Internet

D. Jangka Waktu

 Kurang dari 60 menit

E. Maksud dan Tujuan

Untuk membuat koneksi jarak jauh menggunakan tunnel yang melalui internet, selain hemat dan efisien dalam segi peralatan juga keamanan dalam proses komunikasi data.

F. Tahapan

 1. Pertama -tama buat topologi seperti berikut.


Kantor Pusat
IP Publik : 10.100.30.11
Jaringan Lokal : 192.168.10.0/24

Kantor Cabang
IP Publik : 10.100.30.7
Jaringan Lokal : 192.168.20.0/24

2. Kemudian atur IP pada ether 2 (pada kedua router) yang menuju ke Jaringan Lokal sesuai dengan topologi diatas.

Router1
IP > Addresses > Add (+)
 Hasilnya :


Router2
IP > Addresses > Add (+)


3. Kemudian kita konfigurasi PPPoe Client, untuk mendapakan IP serta koneksi ke Internet. Anda juga dapat menggunakan cara lain seperti DHCP Client untuk terhubung ke sumber Internet.

Interfaces > Add (+) > PPPoE Client


Apply







Pindah ke tab Dial Out > Isikan username dan password dari PPPoe Client > Ok


Hasil pada Router1


Hasil pada Router2


NB : lakukan hal yang sama pada Router ke-2 untuk konfigurasi PPPOE Client nya.

4. Selanjutnya kita buat interface baru EoIP nya,
Interface > Add (+)

lalu kita masukan IP Publik dari Mikrotik lawan(Kantor cabang) kedalam Remote address

dan juga kita harus samakan tunnel ID dari kedua router agar bisa terhubung secara tunnel nanti.
4. Lalu kita buat interface Bridge

Bridge > Add (+)





Apply & Ok


Hasilnya :

5 Selanjutnya kita lakukan bridge untuk interface EoIP dan ether2

Bridge > Pindah tab Ports > Add (+)




Pilih interface dari EoIP untuk yang akan di bridge



Pilih interface ether2 untuk yang akan di bridge dengan interface EoIP



Hasil Bridge


6. Kita enable DNS

IP > DNS > Isi Servers dengan DNS Telkom > centang Allow Remote Requests > Apply & OK

7. Kita setting IP Client jaringan lokal di masing-masing Router

Client  Kantor Pusat / Router1
 
Client  Kantor Cabang / Router2

8. Kemudian kita coba lakukan tes ping dari Router ke Router dan Client Local ke Client di Jaringan Lokal Router lawan



G. Hasil dan Kesimpulan

Dalam melakukan konfigurasi diatas terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami, seperti halnya Tunnel ID dari kedua perangkat EoIP harus sama agar bisa saling terhubung, IP Publik yang digunakan dari kedua Mikrotik untuk Remote Address, dan juga pastinya Jaringan Internet. Dalam konfigurasi diatas kita harus melakukan bridge antara Interface EoIP dengan Ethernet di Router yang terhubung langsung ke jaringan Lokal.

H. Referensi


EmoticonEmoticon